Menurut info dari salah seorang guru SDN setempat, Sugeng Purnomo S.Pd, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diluar ruang kelas bahkan sudah berjalan tiga hari terakhir. “KBM diluar sekolah sudah berjalan sejak dari Senin hingga Rabu,”.
Dikatakannya, retaknya bangunan tersebut karena guncangan gempa yang terjadi pada Minggu, (5/7) petang kemarin. Sebelumnya sekolah tersebut juga sudah mengalami keretakan dua tahun terakhir, karena diguncang gempa Bumi 2016 lalu.
“Sampai saat ini belum kunjung diperhatikan oleh Dinas. Dan Gempa pada Minggu kemarin menambahkan kerusakan bangunan ini,” ungkap guru kelas setempat.
Keruskan bangunan tersebut membuat siswa juga enggan untuk sekolah. Tercatat sejak Senin hingga Rabu ini hanya separuh yang masuk karena takut. Selain itu wali murid juga melarang anaknya karena melihat kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan.
“Yang jelas separuh orang tua melarang anaknya karena kondisi sekolah yang sangat memprihatinka. Untuk sementara kami pihak sekolah berupaya membuat tenda darurat,” Tandasnya.
Sementara pihat dinas terkait kasi Dikdas Andi Firmansyah yang dikonfirmasi, Rabu (9/08/18) membenarkan keadaan itu, bahkan beliau menjelaskan berdasarkan data dan laporan memang ada beberapa sekolah yang sama seperti SDN OI BURA Kecamatan Tambora dan juga lebih parah. Bebernya.
Lanjut Sekertaris Dinas H. Lukman, M. Si yang berkompeten ketika dihubungi via Ponselnya Rabu siang mengatakan, bahwa sampai ditulisnya berita ini belum dapat informasi dan akan menunggu laporan dari UPT Dinas Kecamatan Sekolah tersebut. Tutupnya.
Kupas (001*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.