Kabupaten Bima, Kupas Bima. Com
Kesehatan merupakan salah satu prioritas bagi kita semua, sehingga upaya pemenuhan terhadap pelayanan kesehatan di Kabupaten Bima terus ditingkatkan baik dari segi pelayanan pasien sampai pada infrastruktur penunjang dan alat kesehatan.
Seperti sekitar sstahun yang lalu pemerintah Kabupaten Bima telah melakukan pengadaan alat pemeriksaan kesehatan bersumber dari APBN Senilai 1,6 M, tahun anggaran 2017 yang di droping oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bima. Adapun alat kesehatan yang diadakan berupa Fotometer dan Hematologi sebanyak 8 (Delapan) unit.
Diduga dan dinilai pemakaian alat ini tidak maksimal sehingga menuai pahaman yang beragam dari beberapa kepala puskesmas penerima bantuan.
Alat kesehatan seperti tersebut kuat dugaan tidak memiliki asas manfaat dan kegunaan yang tepat pada sebagian puskesmas yang telah menerima bantuan alat berharga fantastis ini.
Pasalnya, pengadaan alat tersebut tidak memenuhi standar dan tempat laboratorium yang layak serta ruangan ber AC dan tidak didukung tenaga medis ahli analisis kesehatan yang kompoten karena dalam pengelolaan pun mesti diatur dengan ketentuan yang layak dan fasilitas memadai.
Kepala Lab PKM Woha yang ditemui wartawan Kupas Bima, Senin (25/06/18) diruang kerjanya menyatakan bahwa pasca di droping alkes ini oleh dinas kesehatan pada tahun 2017 lalu kedua alat pengecek kesehatan dan sebagainya ini baru satu kali digunakan, dikarenakan Laboratorium tidak memadai dengan kurangnya fasilitas seperti ruangan ber AC” Ucap petugas laboratorium yang enggan dikorankan.
Sementara Kepala PKM Palibelo dalam upaya memaksimalkan pelayanan yang memadai, telah lebih awal menempati bangunan baru yang diadakan oleh Pemerintah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.
Berdasarkan konfirmasi wartawan Kupas Bima dengan kepala puskesmas Palibelo dr. Titien Sumarni menyatakan bahwa kami dari pihak puskesmas telah memindahkan peralatan dari kantor lama ke kantor baru. Ungkap Umi Titien.
Kepada awak media beliau menjelaskan bahwa bangunan baru ini kami lebih dahulu menempatinya walaupun belum diresmikan, itu semua kami lakukan demi memaksimalkan pelayanan kami kepada masyarakat secara aman dan nyaman.
Ketika disinggung terkait persoalan alat yang di dropping sama seperti PKM woha dr. Titien Sumarni mengaku ada dan pemakaiannya tetap, “Pemakaian alat ini tetap kami pakai dengan menggunakan tenaga ahli analisis kesehatan dan telah memenuhi standarisasi kompetensi keahlian dibidang itu walaupun pemakaian selama ini hanya menggunakan kipas angin, namun kami tetap upayakan pembelian AC untuk pemakainnya agar maksimal.
Diakuinya, alat tersebut tetap kami pakai alatnya sebab kami telah melakukan permintaan kepada dinas kesehatan, permintaan itu berdasarkan kebutuhan kami dari bawah. Jelasnya.
Sementara hingga berita ini dikorankan, pihak Pelaksana PPK dinas Kesehatan Kabupaten Bima belum berhasil dikonfirmasi. Kp (001*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.