Bima_Kupasbima.com. Hasrin sahadu atau biasa di sebut warga sekitar (Baba Rao_Red) kakek berusia 65 tahun warga Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.
Kakek yang telah berusia lansia ini hidup sebatangkara dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, kondisi tersebut yang membuat orang-orang melihatnya menaruh rasa empati dan peduli akan keberadaan nasibnya.
Kakek tersebut tinggal di gubuk tua bekas bale-bale yang hampir roboh tepatnya di RT 12 RW 06 Dusun mamba na,e. "Dia tidak punya tempat tinggal lain sehingga kondisi keselamatan kakek terancam ketika sedang hujan tidak bisa tidur karena bocor" ungkap sumber media ini Kamis (20/6/19).
Berdasarkan pantauan langsung sumber yang ke lokasi, kondisi kakek yang tinggal di bekas gubuk bale-bale tersebut itu sangat tua dan tidak terjamin kesehatannya karena sering sakit. "Kakek ini di ketahui bujang tua tanpa keluarga dalam artian meratap nasib sendirian" imbuh sumber penuh haru.
Sementara kakek tersebut yang dikonfirmasi sumber media ini menjelaskan bahwa, dirinya tak pernah dapat bantuan dari pemerintah untuk di bangunkan rumah layak huni seperti yang lain.
"Saya tidak memiliki tempat tinggal lain selain gubuk ini". Ungkap kakek sembil tertunduk malu dan sedih
Disisi lain warga yang memiliki lahan dan bale-bale tempatnya berteduh yakni H. Darwis. Diceritakan Darwis bahwa, awalnya gubuk itu di bangunnya sekitar 10 tahun silam.
H. Darwis Membenarkan lahan dan bale-bale tersebut miliknya "bahwa Hasrin Sahadu tidak memiliki keluarga lagi, tidak memiliki harta benda dan kekayaan lain dan tidak mampu lagi untuk bekerja guna melanjutkan kebutuhan hidupnya" jelas Darwis.
Melihat kondisi kakek ini telah lansia sekitar 10 tahun silam saya menyuruhnya untuk tinggal di kebun saya dan di bangunkannya bale-bale sebagai tempatnya berteduh tapi sekarang hampir roboh.
Lanjut Darwis, Kakek Hasrin Sahadu tetap mendapatkan bantuan berupa RASKIN dari pemerintah Desa setempat, tapi untuk kebutuhan tempat tinggal seperti rumah layak huni tidak pernah sama sekali di Lirik oleh pemerintah. "Dia hanya bisa ngelus dada dan meratapi nasibnya"
Tutur Darwis dengan suara lirih dan penuh keibaan.
Kakek menyampaikan harapannya kepada sumber media ini yang menemuinya, semoga saja pemerintah mengetahui dan mengerti dengan penderitaan saya yang selama ini tak pernah diperhatikan. "Saya harap dibantu walaupun hanya tempat tinggal saja". Harapnya (Kp 001*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.