Bima Memiliki Wisata Kars Yang Menakjubkan Di Gua Parewa Kabupaten Bima - KUPAS BIMA

Headline News

Rabu, 08 Agustus 2018

Bima Memiliki Wisata Kars Yang Menakjubkan Di Gua Parewa Kabupaten Bima


Bima, Kupas Bima.  Melintang di garis ekuator, indonesia merupakan negara tropis yang menyimpan banyak sekali potensi sumber daya alam, tidak hanya masyarakatnya saja yg terpukau akan keindahan tersebut, duniapun mengakui keindahan alam indonesia yang membentang dari sabang sampai merauke. Sehingga tidaklah salah para sastrawan menggambarkan Nusantara seperti untaian Ratna Mutu Menikam di sepanjang khatulistiwa. Ungkap Peneliti Dari Team Geologi Udaya Bali. 

Salah satu potensi SDA yg patut di lirik dan di kembangkan serta perlu di jaga kelestariannya adalah Kawasan Karst. Diperkirakan Indonesia memiliki kawasan karst seluas 15,4 juta ha sumber (Bappenas: 2003) yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Menurutnya Kawasan karst sendiri memiliki potensi, manfaat, yg penting bagi ekosistem dan manusia. Potensi itu antara lain sebagai daerah tangkapan & penampung air (Tandon air Alami di Muka Bumi),  Karst sebagai rumah pengendali hama, karst sebagai habitat berbagai satwa khas yang unik dengan berbagai perannya bagi ekosistem untuk manusia, serta sebagai lokasi wisata alam, budaya dan riset bagi para peneliti.

Sayangnya, kelestarian kawasan karst terancam hilang, terutama diakibatkan oleh pembabatan hutan yang luar biasa, sementara untuk pengerukan gunung, hingga deforestasi sekitar kawasan yg makin cepat.
Padahal, meskipun perambagan hutan tersebut memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat, namun tidak akan lama dan segera berakhir seiring di eksploitasinya Karst, oleh karenanya perlu ada regulasi tata kelola kawasan tersebut yg berlandaskan literarasi sesuai dengan UU. No. 32/2009 sebagai acuan di samping aturan lainnya. Cetusnya.

Tidak Terkecuali di Bima NTB yang merupakan salah satu daerah yang pernah di Nobatkan sebagai Daerah terpanas di Indonesia, sumber (BMKG. 2014), Terbagi menjadi dua wilayah kepemerintahan yakni Kabupaten Bima dengan Luas Wilayah 3.405,63 km², dan Kota Bima dengan luas Wilayah 222,25 km² memiliki bentangan Karst yang cukup luas terutama berada di Bagian Woha, Monta dan Sekitarnya, hal itu di ketahui berdasarkan hasil Survey lapangan yang pernah di lakukan oleh para penggiat alam bebas baik Lokal maupun luar daerah, walaupun luasnya belum di petakan secara detail krna harus di lakukan oleh Lembaga terkait.

Dengan adanya hal semacam itu yang perlu diperhatikan oleh lembaga pemerintahan harus segera melakukan pemetaan kembali persoalan wisata kawasan Karst di Kabupaten Bima bahwa itu memang ada dan patut di jaga kelestariannya dari ancaman.

Menurut salah seorang peneliti Geologi ini, Merujuk pada Kepmen ESDM No. 1456/K/20/MEM/2000, Kawasan Karst di Kabupaten Bima lebih khususnya yang berada Parewa Desa Tangga karena kawasan Karst tersebut termasuk Tipe Karst kelas 1 (satu) karena mempunyai Gua dan sungai bawah tanah yg aktif serta Kriteria lainnya yang belum teridentifikasi, kelas 2 (dua) mempunyai jaringan lorong-lorong bawah tanah hasil bentukan sungai dan ada juga gua yang sudah kering sebagai tandon air alami.

Kawasan karst yang seharusnya menyimpan dan mensuplai air ke sungai bawah tanah melalui saluran mikronya, menjadi kehilangan fungsi karena terpotong oleh aktivitas perambatan hutan, Akibatnya pada musim kemarau debit sungai bawah tanahpun akan berkurang.

Oleh karenanya demikian kita sebagai Generasi muda yang peduli akan Kelestarian Lingkungan hidup dan Kawasan Karst tersebut berharap kepada pemerintah selaku pengambil keputusan lebih serius melirik pariwisata Kawasan Karst yang ada di parewa Kabupaten bima untuk di kelola dengan baik demi kelestarian Lingkungan dan terjaganya ketersediaan Cadangan air bersih yg ada di bawah Perut Bumi Kabupaten Bima.
Akhir Kata, kami selaku peneliti membandingkan dengan kawasan karst di pulau bali masih unggul kawasan karst di Gua Kabupaten Bima, namun untuk pengelolaan yang menghasilkan PAD jauh lebih baik Bali.  Tutupnya.

Sementara Ketua Mapala Londa STKIP Bima yang dikonfirmasi membenarkan hal itu, bahkan kami dari organisasi lingkungan bersama-sama dengan team peneliti tersebut secara langsung ikut terlibat secara aktif. 

Masih sambungnya, bahwa kami sangat berharap kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bima agar segera menindaklanjuti keberadaan karst Gua Parewa sebagai salah satu aset Pariwisata Kabupaten Bima selain wisata  pantai dan lain sebagainya.  Ungkap Jamaluddin Ketua Mapala Londa STKIP Bima. Kupas (001*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.

Pages