Bima_Kupas Bima. KPU Kabupaten Bima silaturrahmi dengan insan pers Kota maupun Kabupaten Bima dalam agenda Coffe Morning.
Coffe morning ini tujuannya untuk membentuk sinergiritas antara kedua lembaga yang dimaksud.
Ady Supriadain selaku ketua Divisi SDM dan Parmas pada KPU Kabupaten Bima menyampaikan, hal ini semata mata membangun harmonisasi dimana kedua komisioner yang hadir dalam kegiatan yang dimaksud merupakan mantan wartawan yang selama ini berkiprah bersama dengan yang lain.
Ady sadar bahwa kapasitas media mssa merupakan sesuatu hal yang sangat besar dalam opini publik, sehingga publikasi rekan-rekan media sangat berpengaruh besar pada keberhasilan penyelenggaraan pemilu di tahun 2019.
Ady akan berusaha maksimal dengan semangat yang tinggi para komisioner baru di KPU Kabupaten Bima untuk terus bersama media massa. "Kegiatan ini hanya fokus pada tingkat maksimalisasi terkait sosialisasi tahapan kepemiluan tahun 2019". Cetus Ady
Komisioner KPU Kabupaten Bima sangat menyadari bahwa masih banyak daerah yang belum tersentuh oleh informasi tentang tahapan kepemiluan bahkan hari pencoblosanpun masih banyak belum mengetahuinya.
Ady juga menjelaskan bahwa 55 orang relawan yang telah dilantik beberapa waktu lalu masih belum maksimal dalam tahapan suksesi pemilu, walaupun ada teman-teman PPK dan PPS disetiap daerah. Jelasnya.
Sementara Divisi hukum dan pengawasan wahyudiansyah MH mengatakan bahwa, yang manyangkut masalah tingkat kerawanan terhadap daerah yang menjadi catatan atau memiliki nuansa konflik pada pemilu mendatang telah didata.
Daerah yang menurut KPU rawan telah didata olehnya namun belum bisa dipublikasikan kepada media.
"Setelah rakornas insya allah akan diumumkan"jelas Wahyudiansyah yang akrab disapa Edox Kamis (14/03/19)
"Setelah rakornas insya allah akan diumumkan"jelas Wahyudiansyah yang akrab disapa Edox Kamis (14/03/19)
Aris perwakilan dari media menyampaikan bahwa keberadaan kertas suara yang banyak dan calon juga banyak sehingga khawatir banyak para pemilih yang gagal dalam memilih bukan berarti bukan tidak ikut berpartisipasi dalam pemilu, tetapi ribet dalam memilih.
Ady selaku komisioner menanggapi bahwa pihaknya telah melakukan pemantapan dan pendekatan dengan masyarakat atau pemilih terutama penyandang distabilitas dan juga para pemilih didaerah pelosok.
Pihaknya mendesak kepada penyelenggara pemilu lebih ekstra dalam bentuk sosialisasi terutama specimes atau kertas suara kepada para pemilih.
Adapun jenis warna kertas diantara 5 kertas suara tersebut dengan warna yang berbeda diantaranya, untuk Presiden warna abu-abu, DPD warna merah, DPR RI warna kuning, DPRD Propinsi Biru dan DPRD Kota/Kabupaten warna hijau. Tutup Ady. Kupas Bima (imink*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.