PGRI Kecamatan Woha Laksanakan Konferensi Kerja Ke IV - KUPAS BIMA

Headline News

Senin, 03 September 2018

PGRI Kecamatan Woha Laksanakan Konferensi Kerja Ke IV


BIMA_KUPAS BIMA. Organisasi guru yang dirangkum dalam wadah PGRI merupakan salah satu organisasi nasional. PGRI Woha melaksanakan kegiatan bertempat di halaman depan kantor camat Woha Kabupaten Bima yakni Konferensi Kerja IV PGRI tingkat Kecamatan Woha dengan tema "Kita bangkitkan kesadaran kolektif dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk pendidikan bermutu", Sabtu 1/9/18 sekitar pukul 09.00 wita.

Kegiatan yang dimaksud turut dihadiri oleh wakil Bupati Bima Drs. H. Dahlan HM. Noor M.pd, pengurus PGRI Propinsi Drs.H.M Ali Har M.Pd, Pengurus PGRI Kabupaten Bima Drs. H. Saifullah M.Pd, mewakili kadis Dikbudpora Kabupaten Bima oleh Kasi Paudnikpora kabupaten bima Chaerunnas S.Pd M.Pd, Camat Woha Irfan dj SH, Danramil Woha diwakili oleh Pelda Samillah, pengurus PGRI Kecamatan Woha Yusuf SE dan anggota, KUPTD Dikpora Woha A Haris Nasution S.Sos dan seluruh para kepala sekolah se-kecamatan woha bahkan guru ASN/tenaga honda  se-kecamatan Woha.

Pada kegiatan yang dimaksud disambut dengan tari tradisional sasambo SDN inpres Rabakodo Woha yang dilanjutkan dengan pembacaan qalam Illahi oleh Zainul Arifin S.Pd.I.

Wakil Bupati Bima dalam pengantarnya mengatakan kegiatan ini merupakan suatu penghargaan yang luar biasa bagi dirinya. Semoga peranan PGRI ini bisa membawa dan menjadikan bima ramah seperti yg di cita-citakan oleh kita, pentingnya kita berkolaborasi dan komunikasi dengan baik. Cetusnya.

PGRI ini merupakan organisasi persatuan guru, tentu kita menginginkan suatu persatuan dalam sebuah kesepahaman, bagaimana PGRI punya kemampuan, keterampilan yang bagus.

Wabup mengapresiasi apa yg di lakukan oleh PGRI hari ini, sesuai dengn tugas pokok dan fungsinya harus di laksanakan terutama di Kecamatan Woha dan bisa mengkritisi asal jangan sampai menghujat. Ungkap Babe.

Sambungnya, tingkatkan terus profesionalisme dan pahami dengan baik, tunjukan kualitas dan mutu setelah memiliki sertifikat PGRI.

Beliau menegaskan bahwa larangan merokok telah di keluarkan oleh mentri pendidikan dan disusul oleh peraturan Bupati tentang merokok, jadi harus diawali dengan contoh dari guru atau PGRI biar bisa dijadikan teladan bagi murid dan yang lain.

Guru-guru muda ini menjadi cikal bakal kedepan, dengan kinerja PGRI akan melahirkan anak-anak yang berprestasi, jayalah PGRI khususnya di Woha karena beda dengan yang lain dimana Woha merupakan ibu kota kabupaten. Akunya.

Banyak sekali anak-anak sekolah akhir ini yang melakukan kegiatan negatif seperti narkoba, jadi peranan PGRI dalam hal ini sangat besar, terutama juga khususnya orang tua yang memiliki anak harus berpartisipasi penuh untuk membatu guru disekolah.

Sementara ketua panitia pelaksana menyampaikn  ucapan mohon maaf dan trima kasih kepada seluruh undangn yang sempat hadir.

Masih lanjut ketua panitia melaporkan jumlah anggota PGRI dan guru pada sekolah se-Kec Woha, saya sebagai ketua PGRI Woha melakukan registrasi MTA yaitu kartu tanda keanggotaan secara online dan selanjutnya akan di lakukan pengumpulan ulang dan registrasi kembali bahkan susunan pengurus saat ini banyak yang tidak aktif secara maksimal. Tegasnya.

Beliau mengusulkan kepada pengurus Kabupaten dan Propinsi agar pada pemilihan atau konfrensi nanti hanya ketua dan wakil ketua saja, sementara untuk struktur kebawah akan di lakuakn oleh ketua-ketua Kecamatan yang ada sehingga bisa dipilih oleh pengurus yang ada di Kecamatan agar bisa bekerja secara maksimal dalam PGRI ini.

Beliau juga samapaikan kepada persatuan PGRI agar memberikan masukan dan kritis yang bersifat membngun untuk kita semua.

Lanjut camat Woha menyampaikan, berbicara sistim pendidikan tentu berbicara inovasi, ada kejenuhan siswa kita yang pada jam mengajar siswa berada di luar.

Camat Woha mempertanyakan ada apa sehingga para siswa merasa jenuh dan untuk PGRI segera kakukan evaluasi, gunakan pola pikir bagaimana siswanya tidak bosan dan agar melakukan pilah jenis mata pelajaran yg di berikan saat KBM.

Camat mengajak, mari kita baca keadaan dan karakter gunakan nalar kita karena ini bagian terintegral di dalam tugas PGRI, mari kita buatkan pancingan maupun hiburan agar siswanya tidak jenuh dalam hal menerima mata pelajaran yang berikan oleh guru.

Masih sambung camat, sebagian kita menyalahkan teknologi, kita tidak bisa menghindari majunya teknologi tetapi mari kita mengukuti berkembangannya teknologi untuk memberi mata pelajaran untuk siswa. Beliau mengatakan bahwa camat memiliki hak dalam mengevaluasi tugas guru karena perpanjangan tangan bupati, di antaranya apabila ada permintaan rekomendasi guru-guru kepada UPTD, walaupun kewenangan di bawah koordinasi propinsi tetapi agar tetap lakukan koordinasi bersama camat sebagai garis kerja. Beber camat.

Sementara sambutan kadis Dikbudpora yabg diwakili oleh Drs. Chaerunnas M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada camat woha yang telah memfasilitasi kegiatan PGRI ini.

Beliau mengatakan, kita sebagai guru harus menghindari politik praktis atau kampanye, PGRI ini organisasi profesional dan organisasi profesi guru tertua yg telah terdaftar di pusat, maupun daerah seperti saat ini mau di hapusnya pendidikan agama, PGRI berjuang didalamnya, untuk efektifitasnya perjuangn tentu harus ada PGRI yang mewakili kita di pusat. Tegas Chaerunnas. Kupas (imink*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.

Pages