PGRI Propinsi NTB Akan Perjuangkan Guru Honorer Untuk Diperhatikan Oleh Pemerintah Pusat - KUPAS BIMA

Headline News

Senin, 03 September 2018

PGRI Propinsi NTB Akan Perjuangkan Guru Honorer Untuk Diperhatikan Oleh Pemerintah Pusat


BIMA_KUPAS BIMA. Wakil Bupati Bima menjelaskan dalam sambutan singkatnya pada Konferensi PGRI bahwa, permasalahan yang di ungkapkan oleh wakil bupati bima terkait kurikulum, guru, buku, dan juga penunjang yang lain harus relefan dengan keadaan zaman tekhnologi saat ini.

Sementara dinas Dikbudpora Kabupaten Bima yang diwakili oleh kabid paudnikpora mengatakan, PGRI saat ini sedang memperjuangkan tentang KDRT terkait perlindungan anak karena guru saat ini tidak bisa berbuat banyak terhadap anak didik, MOU POLRI dan PGRI sedang di buat agar semuanya bisa terkendali. Jelasnya.

Mari kita sebagai guru agar bisa mencari sampingan yang tidak menghabiskan waktu atau jam ngajar kita, agar bisa melahirkan siswa- siswi terbaik.

Para kepala sekolah agar bisa mengatur anfra bank guru-guru jangan sampai gajinya min karena itu akan berpengaruh pada kinerja ngajarnya, dengan gonta gantinya kurikulum hanya guru yang bisa menjawab semuanya. Bebernya.

Sambutan ketua PGRI Propinsi, PGRI menaungi semua guru kecuali guru ngaji dan apabila guru bersatu maka pelajaran tentu akan maju. PGRI mengusulkan kepada pemerintah pusat agar di rekrut semua guru honorer yang ada. Kabupaten Bima saat ini masih main-main terkait  pembayaran dana bos, karena semuanya tidak membuka kran terkait ini semua. Jelasnya.

Untuk saat ini ada isu yg beredar bahwa sertifikasi akan di cabut, tidak ada kewenangan mentri keuangan menghentikan sertifikasi kecuali ada hal-hal lain yang mendasar.

Pemerintah juga tidak boleh menutup mata terhadap sekolah swasta karena perannya sama dan tujuannya sama yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdian pendidikan di ambil alih oleh propinsi tetapi berkedudukan di Kecamatan Woha.

Perlu diketahui secara bersama bahwa yang menjadi guru bukan sembarangan orang, guru merupakan panutan karena berhadapan langsung pada pemuda/ pemudi harapan bangsa. Kedepan saya akan menerapkan tema "guru sebagai masa depan dan masa depan untuk guru". Ucapnya. Kupas (imink*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.

Pages