Sejarah, Masyarakat Parado Minta Drooping Air Dari BPBD - KUPAS BIMA

Headline News

Kamis, 25 Oktober 2018

Sejarah, Masyarakat Parado Minta Drooping Air Dari BPBD

Bima_Kupas Bima. Kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima mulai menggerogoti pada daerah yang selama ini sebagai sumber air.

Hal ini diungkapkan oleh kalaq BPBD Kabupaten Bima kepada Kupas Bima saat ditemui pada acara akbar UPBU M Salahuddin Bima bahwa saat ini hampir pada setiap Kecamatan meminta bantuan air dari kami tidak terkecuali Kecamatan Parado.

Kalaq menegatakan, selama ini tidak pernah ada sejarah bahwa Kecamatan Parado ada kekeringan semacam ini, sampai masyarakat parado sendiri yang hadir di kantor untuk minta air di BPBD Kabupaten Bima. Ungkap H.Taufik Rusdi.

Masih sambung Rusdi, kami sudah mengirimkan bantuan di Kecamatan Parado khususnya di Desa Parado Rato yakni 10.000.000 liter atau 2 tangki air dan hari ini juga kami akan kembali mengirimkan air ke Parado.

Parado yang dulu dikatakan sebagai penyuplai air namun akhir-akhir ini parado yang dibanggakan sebagai sumber air tetapi sudah terbalik secara spontanitas, bahkan harus rela hadir di kantor hanya untuk meminta bantuan air. Jelasnya.

Masyarakat yang hadir dari Desa Parado Rato tersebut langsung menemui saya diruang kerja, bahkan sayapun merasa heran dengan kehadirannya karena secara pribadi belum pernah dengar Parado harus mengalami hal separah ini.

Kebutuhan air bersih di puncak kemarau di Kabupaten Bima kian meningkat. Meski demikian, luas daerah kekeringan dipastikan mungkin akan bertambah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima sebelumnya sudah memastikan jumlah Desa yang dilanda kekeringan.

"Volume permintaan air memang meningkat. Sementara saat ini kita tidak lagi data kebutuhan warga, tapi Desa yang minta bantuan langsung diupayakan oleh kami,". Ujar Kepala BPBD Kabupaten Bima HM. Taufik Rusdi, Kamis, 25/10/2018.

Dana distribusi air bersih diakuinya sudah habis, namun demi membantu masyarakat kami upayakan menalangi dengan anggaran lain bahkan kalau dihitung setiap kali armada menyuplai air menghabiskan anggaran sampai Rp 300.

Dia meminta warga yang terdampak kekeringan tidak risau. Rusdi mengaku untuk keperluan distribusi air bersih pihak kami tetap akan siap siaga.

Tiap Desa yang melanda kekeringan, kata Rusdi, dijatahkan antara lima sampai sepuluh tangki per bulan. Pengiriman air tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan warga.

Dia memastikan akan terus melakukan pendataan kebutuhan konsumsi warga, Dia menyebut jumlah Desa dilanda kekeringan meningkat jika dibandingkan dengan musim kemarau tahun lalu.

Rusdi pun berharap warga tidak menggunakan bantuan air bersih untuk keperluan pertanian. Air tersebut hanya untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Harapnya. Kupas Bima (imink*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.

Pages