Bima_Kupas Bima. Dalam nomeklatur penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) pembelian kendaraan dinas sering menjadi bahan perdebatan antara masyarakat dengan pemdes.
Menurut kades yang baru terpilih beberapa waktu yang lalu ini, bahwa tidak semua Desa diperbolehkan membeli kendaraan operasional publik atau kendaraan dinasnya. "Pembelian hanya dibolehkan untuk desa yang lokasinya memang jauh dari fasilitas kesehatan dan publik lainnya saja" jelasnya.
Kades parado rato M. Saleh ibrahim yang dikonfirmasi media kupas bima mengatakan, kendaraan dinas memang sangat diperlukan bahkan sudah tertuang dalam penggunaan anggaran dana desa, tetapi perlu kita sadari dan ketahui secara bersama untuk desa yang lokasinya berdekatan dengan kawasan perkotaan atau masih ada alternatif lain tidak perlu mengadakan kendaraan dinas, lebih baik anggaran untuk kendaraan dinas kita gunakan ke hal lain yang lebih bermanfaat buat rakyat,"kita bisa pakai kendaraan bekas atau kendaraan sendiri yang layak digunakan ketimbang beli baru" terang kades, Sabtu 16/03/19.
Tapi kita juga harus disesuaikan dengan kebutuhan saja, selain enggan membeli kendaraan dinas kades baru ini juga telah banyak menghadirkan anggaran untuk kebutuhan masyarakatnya antara lain
beliau telah melobi anggarn untuk
Pengerasan 100 juta dari daerah, Dana perbaikan lapangan sepak bola 200 juta juga dari daerah, Pamsimas 250 juta dan dana pembangunan masjid 500 juta.
beliau telah melobi anggarn untuk
Pengerasan 100 juta dari daerah, Dana perbaikan lapangan sepak bola 200 juta juga dari daerah, Pamsimas 250 juta dan dana pembangunan masjid 500 juta.
Saya selaku kades yang belum genap 3 bulan dilantik ini mengakui bahwa dalam Add ada dana untk pengadaan motor dinas, tetapi saya selaku kepala desa menolak untuk di belikan motor kalau memakai ADD. "Jika ADD digunakan buat beli motor dinas saya secara tegas menyatakan lebih baik jalan kaki atau memakai motor bekas tetangga" tegas kades.
Kades tidak perlu membeli motor dinas yang baru, bisa saja kendaraan bekas agar harganya lebih murah. Uang sisanya, bisa dimanfaatkan membeli kendaraan fasilitas desa lainnya. Misalnya sepeda motor roda tiga untuk pengangkut sampah atau apa saja yang lebih bermanfaat buat masyarakat, "Jangan semuanya ikut-ikutan beli, tapi harus diingat juga masih banyak kebutuhan desa lainnya. Yah itu tadi seperti kendaraan pengangkut sampah, pakai motor roda tiga supaya bisa masuk ke jalan-jalan kecil," ujarnya.
Disisi lain salah seorang aktifis muda desa setempat inisial AD yang juga dikonfirmasi media ini menyatakan, kalaupun itu salah satu komitmen seorang kades artinya kami selaku kaum muda sangat mendukung dan berterima kasih.
Dimana hal yang disampaikan kades merupakan ungkapan yang cukup luar biasa kami dengarkan, artinya kades baru parado rato saat ini benar-benar punya niat yang tulus membangun kesadaran masyarakat terhadap anggaran negara.
Disisi lain beliau juga mengatakan, pengadaan kendaraan operasional untuk masyarakat desa jauh lebih penting dan dirasa sangat perlu.
Mengingat saat ini sebagian besar desa di Kabupaten Bima belum memilikinya. Padahal kegunaan tiga roda dari sisi kebutuhan masyarakat cukup tinggi, "untuk mengantar warga yang sakit ataupun keperluan lainnya". Tutup AD. Kupas Bima (Min*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.