Melindungi Penyuplai Devisa Negara, PIN Mendesak Kemnaker, BNP2TKI Harus Profesional Dalam Bekerja - KUPAS BIMA

Headline News

Jumat, 14 September 2018

Melindungi Penyuplai Devisa Negara, PIN Mendesak Kemnaker, BNP2TKI Harus Profesional Dalam Bekerja


BIMA_KUPAS BIMA. Beragam persoalan yang terus menimpa pengais devisa negara pada beberapa tahun terakhir membuat kita selaku warga negara ikut prihatin dengan masalah tersebut. Merujuk dari hal tersebut salah seorang Ketua LSM Pemuda independent nasional (PIN) NTB, Abdul Kadir Jaelani, meminta Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) agar meningkatkan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Ini menyoroti tingginya angka tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bima yang mengalami kecelakaan kerja di luar negeri.

Kadir mengatakan kepada beberapa awak media bahwa, Penyebab terjadinya tindakan kekerasan terhadap aset divisa negara khususnya indonesia beragam, antara lain kecelakaan kerja, penganiayaan dan pelecehan oleh majikan bahkan diserang penyakit.

Masih Kadir Jaelani mengatakan,  Kemnaker, BNP2TKI, Satgas Anti-Perdagangan Orang NTB, Tim Gabungan Pencegahan Perdagangan Orang NTB dan Migrant Care bisa bersinergi untuk menanggulangi masalah tersebut. Bebernya.

“Agar di tingkatkan pengawasan bagi buruh migran Indonesia di mancanegara, terutama TKI/TKW yang bermasalah di luar negeri sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” kata Jaelani Kamis (13/9/2018).

Selain itu dia mendorong Kemnaker dan BNP2TKI mewajibkan setiap Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) untuk bekerja sama dengan BLK guna memberikan pelatihan bahasa dan keterampilan lain kepada para calon TKI/TKW. Dengan demikian, TKI/TKW yang dikirim ke luar negeri memiliki keterampilan mapan dan kompetensi yang kuat.

"TKI/TKW yang diberangkatkan memiliki keterampilan sehingga siap bekerja,” harapnya.

Tidak hanya itu, dia mengharapkan ada upaya pencegahan perdagangan orang di sektor hulu. Antara lain dengan memberikan pelatihan kepada warga sehingga punya keterampilan dan tidak mudah terbujuk untuk bekerja menjadi TKI/TKW di luar negeri.

Dikatakannya, Kemnaker harus membumikan program keterampilan dan memperbanyak fasilitas Balai Latihan Kerja. Dan diimbau bagi masyarakat Bima yang berusia produktif untuk mengikuti pelatihan kerja yang tersedia. Tegasnya.

Dia menambahkan, upaya lain yang bisa ditempuh bagaimana meningkatkan program Desa Migran Produktif (Desmigratif) dan Tenaga Kerja Mandiri (TKM). Supaya masyarakat di pedesaan tidak perlu mencari nafkah di daerah lain karena ada lapangan kerja di Desa mereka tinggal. Tutup Kadir. Kupas (001*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berikan Tanggapan Terkait Berita
Gunakan Bahasa yang tidak Mengandung Sara,Porno,Intimidasi dan Pelecehan.

Pages